Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

Pedagang Resah, Relokasi Minim Sosialisasi Jadi Sorotan

cek disini

Pedagang Pasar Ubud Datangi Disperindag Gianyar, Minta Kejelasan Soal Relokasi Blok Timur

Inews Gianyar- Rencana renovasi Pasar Ubud, khususnya di Blok Timur, membuat ratusan pedagang resah. Mereka mengaku minim menerima sosialisasi resmi dari pemerintah, sehingga muncul kebingungan terkait nasib tempat berjualan mereka ke depan.

Keresahan itu memuncak ketika sejumlah pedagang mendapat informasi melalui pesan singkat WhatsApp dan pengumuman lewat pengeras suara di pasar. Dalam pesan tersebut, pedagang diminta mengosongkan lapak paling lambat awal September 2025. Kabar itu membuat mereka panik lantaran tidak ada penjelasan resmi mengenai lokasi relokasi sementara.

Awalnya, ratusan pedagang berencana mendatangi Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar, Rabu (27/8/2025). Namun, untuk menjaga ketertiban, akhirnya hanya 18 perwakilan pedagang yang datang langsung menyampaikan aspirasi.

Pedagang Resah, Relokasi Minim Sosialisasi Jadi Sorotan
Pedagang Resah, Relokasi Minim Sosialisasi Jadi Sorotan

Baca Juga : Ayam Betutu, Kuliner Bali yang Kaya Rempah dan Sarat Tradisi

Pedagang Tuding Pemerintah Tak Transparan

Salah satu perwakilan pedagang, I Ketut Torki, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyebut kabar renovasi seharusnya disampaikan melalui pertemuan resmi dengan surat berkepala dinas, bukan hanya lewat pesan instan.

“Infonya dikirim lewat WA. Katanya Pemkab Gianyar akan merenovasi Blok Timur. Awalnya saya tidak percaya, karena biasanya kalau sosialisasi resmi pasti ada pertemuan, ada tanda tangan pejabat. Ini kan tidak jelas,” keluh Torki.

Menurutnya, pedagang cemas karena mayoritas menggantungkan hidup dari hasil berjualan. Jika relokasi dilakukan mendadak tanpa persiapan, penghasilan mereka bisa terganggu.

“Kalau bisa jangan seperti ini. Waktu kebakaran di Blok Barat dulu, pemerintah cepat bertindak. Pedagang korban kebakaran diterima dengan baik di Blok Timur. Tidak ada gejolak, hubungan bagus. Sekarang kami berharap perlakuan yang sama,” tambahnya.

Pemerintah Akui Ada Kekurangan Sosialisasi

Menanggapi keresahan itu, Sekretaris Disperindag Gianyar, I Wayan Suarta, angkat bicara. Ia mengakui memang ada miskomunikasi di lapangan.

“Kami mohon maaf kalau informasi yang sampai berbeda-beda. Saat ini renovasi masih tahap persiapan. Proses tender baru akan dimulai, biasanya berlangsung sekitar sebulan. Jadi pedagang masih bisa berjualan selama masa itu,” jelas Suarta.

Bahkan, setelah tender selesai pun, masih ada masa sanggah selama 10 hari sebelum pekerjaan benar-benar dimulai. Dengan begitu, pedagang sebenarnya masih memiliki waktu untuk mempersiapkan diri.

Relokasi Masih Dicari, Pedagang Diminta Tenang

Terkait lokasi relokasi sementara, Suarta menegaskan bahwa pemerintah masih menyiapkan tempat yang layak. Ia menekankan bahwa pedagang tidak akan ditinggalkan begitu saja.

“Kami sedang koordinasi untuk mencari tempat yang cocok. Prinsipnya, tidak boleh ada pedagang yang dirugikan,” tegasnya.

Meski demikian, Suarta mengimbau pedagang untuk tidak mudah percaya pada isu yang beredar. Ia meminta masyarakat menunggu informasi resmi dari Pemkab Gianyar agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi.

“Harapannya pedagang tetap tenang. Kami berkomitmen menjaga keberlangsungan aktivitas jual beli, karena Pasar Ubud adalah ikon Gianyar sekaligus sumber penghidupan ribuan keluarga,” ujarnya.

Pasar Ubud, Jantung Ekonomi dan Ikon Wisata

Pasar Ubud bukan hanya sekadar pusat transaksi jual beli masyarakat, tetapi juga menjadi daya tarik wisatawan. Di pasar inilah wisatawan kerap mencari oleh-oleh, kain, kerajinan, hingga kuliner tradisional Bali. Renovasi pasar diharapkan mampu memberikan wajah baru yang lebih modern, nyaman, dan aman, tanpa menghilangkan nuansa tradisionalnya.

Namun, bagi para pedagang, kenyamanan pembeli harus sejalan dengan kepastian ruang usaha. Mereka berharap pemerintah benar-benar memperhatikan kepentingan pedagang kecil sebelum memulai proyek renovasi besar ini.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *