Tragedi di Batubulan Kangin: Sepasang Kekasih Asal Lombok Diperiksa Polisi Terkait Bayi yang Ditemukan Terkubur
Inews Gianyar- Kasus penemuan jasad bayi laki-laki di Banjar Puseh, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Gianyar, masih menjadi perhatian publik. Tragedi memilukan yang terjadi di sebuah rumah kontrakan itu kini memasuki babak baru setelah polisi memeriksa sepasang kekasih asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kedua orang tersebut, masing-masing berinisial R (23), perempuan yang diduga merupakan ibu kandung bayi, dan GAA (26), pria yang disebut sebagai kekasihnya, kini menjalani pemeriksaan intensif di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gianyar.
Diperiksa Intensif untuk Ungkap Motif dan Kronologi
Kasi Humas Polres Gianyar, Ipda Gusti Ngurah Suardita, menjelaskan bahwa penyidik saat ini masih mendalami peran dan motif kedua orang tersebut. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari kronologi kelahiran, penyebab kematian bayi, hingga proses penguburan yang dilakukan diam-diam.
“Keduanya masih diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Gianyar. Kami sedang mengumpulkan keterangan lengkap untuk mengungkap motif di balik peristiwa tragis ini,” ujar Ipda Suardita, Selasa (7/10/2025).
Selain memeriksa kedua terduga, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian serta memintai keterangan sejumlah saksi di sekitar rumah kontrakan tempat R bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Bayi Ditemukan di Bawah Pelinggih
Peristiwa ini bermula pada Sabtu (4/10/2025). Warga dikejutkan oleh penemuan jasad bayi yang terbungkus plastik hitam dan dimasukkan ke dalam kardus, lalu dikubur di bawah pelinggih penunggun karang di halaman rumah kontrakan tempat R bekerja.
Saat kejadian, majikan R diketahui sedang pulang kampung ke Karangasem, sehingga rumah dalam keadaan kosong. Dalam kondisi tersebut, R diduga melahirkan sendirian di kamar mandi tanpa bantuan tenaga medis. Setelah itu, bayi yang diduga telah meninggal dunia dikubur secara diam-diam di pekarangan rumah tersebut.
Temuan itu membuat warga geger. Mereka segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, yang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga : Borobudur Moon 2025: 250 Penari Bali Sulap Candi Borobudur Jadi Panggung Cahaya Purnama
Autopsi dan Penyelidikan Lanjutan
Jasad bayi kini telah dibawa ke RSUD Sanjiwani Gianyar untuk dilakukan autopsi. Pemeriksaan medis ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan utama: apakah bayi tersebut meninggal saat dilahirkan atau setelahnya.
Sementara itu, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan mendalam. “Kami masih menunggu hasil autopsi dan keterangan tambahan dari kedua terperiksa sebelum menentukan langkah hukum selanjutnya,” tambah Ipda Suardita.
Warga Setempat Masih Shock
Hingga kini, suasana di sekitar lokasi kejadian masih terasa muram. Beberapa warga mengaku tidak menyangka peristiwa sekejam itu bisa terjadi di lingkungan mereka yang dikenal tenang.
“R itu orangnya pendiam, jarang keluar rumah. Kami tidak tahu kalau dia sedang hamil,” ujar salah satu warga setempat dengan nada heran.
Kasus ini menambah daftar panjang peristiwa tragis yang dipicu oleh keputusasaan dan kurangnya dukungan sosial bagi perempuan yang menghadapi kehamilan di luar nikah. Polisi berharap, hasil penyelidikan nanti dapat memberikan kejelasan dan menjadi pelajaran penting bagi masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang.
















